Jumat, 25 Januari 2013

Mistik Dalam Dunia Sepakbola


Meski manusia hidup di alam yang nyata, namun pada kenyataanya, manusia tidak bisa dilepaskan dari persoalan mistik. Dia merasuk dalam semua sendi kehidupan masuk ke wilayah paling private yakni ranjang hingga ke arena yang tidak mungkin kita bayangkan, seperti lapangan sepakbola.

Namun benarkah, pertandingan sepakbola ada kaitanya dengan mistik. Toh logika rasional menjelaskan bahwa sepakbola dipengaruhi beberapa faktor. Individu pemain, strategi, sedikit keberuntungan, komponen tersebut sejauh ini menjadi aspek utama dalam sebuah pertandingan sepakbola. Hanya klub sepakbola yang memiliki tiga aspek tersebut, kemudian bisa menjadi jawara dalam lapangan hijau.

Ditambah lagi fakta, bahwa negara-neraga dengan tradisi mistik kuat terbukti tidak pernah masuk daftar hitungan sebagai negara pencetak sejarah dalam dunia bola. Rasanya sangat tidak mungkin, jika ada aspek mistis dalam dunia bola. Tapi begitulah realita yang ada, bahwa mistik benar nyata dalam dunia persebakbolaan.

Tengok saja apa yang dilakukan oleh kiper eksentrik Paraguay Jose Luis Chilavert. Dia selalu membawa-bawa jimat di setiap pertandingan dan meletakkan di sudut gawang yang dia jaga. Hasilnya memang tidak terlalu signifikan karena selama dia membela timnas, dia belum pernah meraih prestasi level dunia. Meski begitu dia sempat terpilih sebagai penjaga gawang terbaik dunia pada tahun 1995, 1997, dan 1998.

Masih di Amerika Latin, penjaga gawang Argentina, Sergio Goycochea melakukan ritual yang nyleneh, yaitu kencing di lapangan saat pertandingan. Ini dilakukan di perempat final dan semifinal Piala Dunia 1990 ketika pertandingan harus ditentukan dengan adu pinalti. Hasilnya, entah kebetulan atau tidak, Goycochea menggagalkan dua tendangan pinalti pemain Italia di semifinal.

Pada Piala Dunia 1982, timnas Peru menyertakan dua dukun sakti, Augusto dan Ramon Canales untuk mendukung timnya. Namun, rupanya kedua dukun bersaudara tersebut tidak cukup sakti. Timnas Peru harus menanggung malu dengan menjadi juru kunci grup dengan tanpa satu pun kemenangan, masih ditambah dilibasPolandia1-5!

Sementara pemain-pemain top Eropa juga tidak luput dari klenik. Pemain timnas Inggris dan kapten Chelses, John Terry punya kebiasaan untuk duduk di bis pada posisi yang sama menjelang dan seusai pertandingan dan selalu melilit kaus kakinya dengan bebat sebanyak tiga putaran. Sementara mantan pemain Inggris Garry Lineker selalu mengganti kausnya saat istirahat jika gagal mencetak gol di babak pertama. Sebaliknya, dia tidak akan mengganti kausnya jika dia berhasil mencetak gol di babak pertama.

Sedangkan pelatih Perancis lain lagi. Raymond Domenech selalu menggunakan astrologi sebagai dasar dalam menyusun daftar pemain yang akan bertanding. Akibatnya dia jarang memasang pemain dengan rasi Leo, karena menurutnya pemain dengan bintang Leo akan memiliki sifat temperamental den cenderung merugikan tim.

Masih dari tim Perancis, bek Laurent Blanc dan kiper Fabian Barthez punya ritual khusus. Blanc biasanya memulai pertandingan dengan mencium kepala botal Barthez sebelum kick off. Hasilnya mungkin memang manjur, Perancis menjadi juara di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Namun tuah tersebut tidak berlanjut ketika mereka berdua membela klub Inggris, Manchester United. Meski ritual tersebut tetap dijalankan, namun Barthez malah didepak dari setan merah karena sering membuat blunder.

Sementara striker Argentina dan Manchester City, Charlos Tevez punya cerita lain. Dia punya kebiasaan mondar mandir tanpa busana di kamarnya. Tapi entah, apakah ini berhubungan dengan klenik di lapangan hijau, atau karena dia mau membuat 'gol' di gawang yang lain. (Red/Net)


Tidak ada komentar :

Posting Komentar