Meski manusia hidup di alam yang
nyata, namun pada kenyataanya, manusia tidak bisa dilepaskan dari persoalan
mistik. Dia merasuk dalam semua sendi kehidupan masuk ke wilayah paling private
yakni ranjang hingga ke arena yang tidak mungkin kita bayangkan, seperti lapangan
sepakbola.
Namun benarkah, pertandingan
sepakbola ada kaitanya dengan mistik. Toh logika rasional menjelaskan bahwa
sepakbola dipengaruhi beberapa faktor. Individu pemain, strategi, sedikit
keberuntungan, komponen tersebut sejauh ini menjadi aspek utama dalam sebuah
pertandingan sepakbola. Hanya klub sepakbola yang memiliki tiga aspek tersebut,
kemudian bisa menjadi jawara dalam lapangan hijau.
Ditambah lagi fakta, bahwa
negara-neraga dengan tradisi mistik kuat terbukti tidak pernah masuk daftar
hitungan sebagai negara pencetak sejarah dalam dunia bola. Rasanya sangat tidak
mungkin, jika ada aspek mistis dalam dunia bola. Tapi begitulah realita yang
ada, bahwa mistik benar nyata dalam dunia persebakbolaan.
Tengok saja apa
yang dilakukan oleh kiper eksentrik Paraguay Jose Luis Chilavert. Dia selalu
membawa-bawa jimat di setiap pertandingan dan meletakkan di sudut gawang yang
dia jaga. Hasilnya memang tidak terlalu signifikan karena selama dia membela
timnas, dia belum pernah meraih prestasi level dunia. Meski begitu dia sempat terpilih
sebagai penjaga gawang terbaik dunia pada tahun 1995, 1997, dan 1998.
Masih di
Amerika Latin, penjaga gawang Argentina, Sergio Goycochea melakukan ritual yang
nyleneh, yaitu kencing di lapangan saat pertandingan. Ini dilakukan di perempat
final dan semifinal Piala Dunia 1990 ketika pertandingan harus ditentukan
dengan adu pinalti. Hasilnya, entah kebetulan atau tidak, Goycochea menggagalkan
dua tendangan pinalti pemain Italia di semifinal.
Pada
Piala Dunia 1982, timnas Peru menyertakan dua dukun sakti, Augusto dan Ramon
Canales untuk mendukung timnya. Namun, rupanya kedua dukun bersaudara tersebut
tidak cukup sakti. Timnas Peru harus menanggung malu dengan menjadi juru kunci
grup dengan tanpa satu pun kemenangan, masih ditambah dilibasPolandia1-5!
Sementara
pemain-pemain top Eropa juga tidak luput dari klenik. Pemain timnas Inggris dan
kapten Chelses, John Terry punya kebiasaan untuk duduk di bis pada posisi yang
sama menjelang dan seusai pertandingan dan selalu melilit kaus kakinya dengan
bebat sebanyak tiga putaran. Sementara mantan pemain Inggris Garry Lineker
selalu mengganti kausnya saat istirahat jika gagal mencetak gol di babak
pertama. Sebaliknya, dia tidak akan mengganti kausnya jika dia berhasil mencetak
gol di babak pertama.
Sedangkan pelatih
Perancis lain lagi. Raymond Domenech selalu menggunakan astrologi sebagai dasar
dalam menyusun daftar pemain yang akan bertanding. Akibatnya dia jarang
memasang pemain dengan rasi Leo, karena menurutnya pemain dengan bintang Leo
akan memiliki sifat temperamental den cenderung merugikan tim.
Masih dari tim
Perancis, bek Laurent Blanc dan kiper Fabian Barthez punya ritual khusus. Blanc
biasanya memulai pertandingan dengan mencium kepala botal Barthez sebelum kick
off. Hasilnya mungkin memang manjur, Perancis menjadi juara di Piala Dunia 1998
dan Piala Eropa 2000. Namun tuah tersebut tidak berlanjut ketika mereka berdua
membela klub Inggris, Manchester United. Meski ritual tersebut tetap dijalankan,
namun Barthez malah didepak dari setan merah karena sering membuat blunder.
Sementara
striker Argentina dan Manchester City, Charlos Tevez punya cerita lain. Dia
punya kebiasaan mondar mandir tanpa busana di kamarnya. Tapi entah, apakah ini
berhubungan dengan klenik di lapangan hijau, atau karena dia mau membuat 'gol'
di gawang yang lain. (Red/Net)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar