Jumat, 25 Januari 2013

Korupsi dan Pesugihan


Siapa tidak ingin menjadi kaya? Semua manusia yang hidup di muka bumi pastinya ingin menjadi kaya, hidup dengan bergelimang harta dan kemewahan. Dengan kaya, setiap orang bisa berbuat laksana seorang raja. Hanya orang-orang terntentu saja, yang tidak ingin kaya. Yakni para biksu, sufi terakhir orang gila.

Karena keingnan memperkaya diri kemudian manusia melakukan beragam hal untuk pemenuhan hasrat pribadinya tersebut. Ada yang menempuh aktivitas wajar seperti berdagang, bertani atau bekerja baik menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pun swasta dengan mengambil patokan hukum formal (negara) serta agama.  Adapula yang mengambil jalan tidak wajar, korupsi hingga melakukan pesugihan.

Dari kedua cara tersebut, baik wajar atau pun tidak, manusia pada akhirnya lebih condong  mengambil jalan pintas, yakni laku tidak wajar. Terbukti tidak terhitung berapa total pejabat negara dari tingkat daerah hingga nasional di negeri kita mendekam di hotel prodeo. Tidak sedikit pula gosip di tengah masyarakat tentang orang yang kaya lantaran mengambil jalan pesugihan.

Kedua jalan pintas yang jelas tidak dibenarkan baik dalam hukum negara maupun agama, apapun itu agamanya. Keduanya merupakan perbuatan sesat dan jalan setan. Para pelakunya pun bisa dijustifikasi sebagai pemuja setan.

Teruatam bagi para koruptor, perbuatan mereka jauh lebih parah ketimbang pelaku pesugihan. Sebab tindak korupsi berdampak luas pada kehidupan masyarakat luas. Bayangkan, berapa  banyak masyarakat mesti menderita  akibat tindakan para koruptor itu.

Dan meski prilaku korup jauh lebih parah ketimbang laku pesugihan, tidak lantas mereka yang melakukan pesuihan itu dibenarkan. Toh kedua pelaku tindakan sesat tersebut akan menerima ganjaran baik di dunia maupun di alam abadi nanti.

Karenanya, hendaklah jauhi prilaku sesat yang demikian, selama masih ada jalan yang wajar tempuhlah jalan tersebut. Jalani dengan penuh kesungguhan, kesabaran dan keikhlasan. Sebab hanya dengan sungguh-sungguh, sabar serta keikhlasan, apa yang kita usahakan itu niscaya akan tercapai.  

Editorial www.bekasiapabae.blogspot.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar